Bolehkah Penderita Hipertensi Tetap Minum Kopi?
Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh adalah dengan berolahraga secara rutin. Namun sayangnya, tingginya aktivitas harian membuat hal ini sulit untuk dilakukan. Bagaimana tidak, setiap harinya kamu harus berangkat pagi-pagi untuk bekerja dan baru bersiap pulang di sore atau malam hari.
Inilah yang membuat banyak orang kemudian memutuskan untuk melakukan olahraga di malam hari, sepulang kerja. Entah itu pergi ke gym, jogging, bermain bulu tangkis, dan sebagainya. Namun sebenarnya boleh tidak sih olahraga di malam hari? Berikut ini penjelasannya.
Dulu, olahraga tidak disarankan untuk dilakukan pada saat malam karena ditakutkan akan memberi efek pada tidur di malam hari. Namun saat ini hal tersebut boleh dilakukan asal tidak terlalu malam. Kamu tetap tidak boleh melakukan aktivitas berat sekitar 1 jam menjelang tidur agar tidak mengganggu kualitas tidur. Hal tersebut didasarkan pada penelitian yang pernah dilakukan.
Melansir dari situs health.harvard.edu, para peneliti melakukan pemeriksaan atas 23 studi mengenai hubungan olahraga di malam hari dengan kualitas tidur. Hasilnya menunjukkan bahwa:
Selain dapat membantu tidur lebih nyenyak, olahraga di malam hari ternyata punya manfaat lain. Berikut ini adalah di antaranya:
1. Menurunkan tekanan darah
Melansir dari situs kompas, sebuah studi dalam journal of strength conditioning research menemukan bahwa tekanan darah pada orang yang berolahraga di malam hari dapat turun 15% lebih banyak, dibandingkan dengan yang berolahraga di pagi hari.
2. Menambah kekuatan otot
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan dan dimuat dalam journal of sports science & medicine, kinerja otot mencapai puncaknya pada saat sore dan malam hari. Penyebabnya adalah karena adanya fluktuasi pada kadar hormon dan juga suhu inti tubuh. Itulah alasannya berolahraga pada malam hari dianggap dapat memaksimalkan kekuatan ototmu.
Pada dasarnya, baik dilakukan pada pagi maupun malam hari, olahraga tetap baik untuk kesehatan. Asalkan memerhatikan beberapa hal berikut:
Dengan melakukan olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, serta melindungi diri dengan polis asuransi kesehatan dari FWD Insurance Indonesia, maka kesehatanmu akan semakin terjaga dan terjamin. Semoga bermanfaat!
indonesiabaik.id - Apa saja yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan, hal ini berlaku juga untuk batas konsumsi kopi dalam sehari.
Efek Kopi Hitam bagi Lambung
Ada banyak manfaat yang bisa diambil dari kopi hitam. Salah satunya menyebutkan dapat membersihkan lambung.
Mengutip Times of India, kopi menjadi salah satu minuman diuretik, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya menjadi lebih sering buang air kecil. Ketika Anda meminum kopi hitam tanpa gula, semua racun dan bakteri dalam lambung akan ikut keluar dalam bentuk urine.
Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih jauh terkait manfaat kopi hitam terhadap lambung tersebut. Pasalnya, beberapa orang pengidap asam lambung juga dianjurkan untuk mengurangi konsumsi kopi.
Selain itu, masih banyak manfaat kopi hitam yang bisa didapat seseorang. Sebut saja seperti meningkatkan mood dan produktivitas.
Mengutip laman HealthifyMe, kopi hitam menstimulasi sistem saraf dan meningkatkan pelepasan neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin. Keduanya biasa disebut sebagai 'bahan kimia bahagia' yang dapat membuat seseorang merasa gembira dan selalu positif.
Selain itu, kafein dalam kopi hitam juga bisa meningkatkan rangsangan di otak dan meningkatkan mood seseorang.
Jadi, dapat dipahami bahwa kopi hitam memang memiliki sejumlah manfaat. Namun, berkaitan dengan khasiat terhadap kesehatan lambung masih diperlukan penelitian lebih jauh lagi.
Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia. Di Indonesia, kopi menjadi bagian penting dari budaya sehari-hari. Namun, ada pertanyaan yang paling sering terucap seputar kopi, yaitu apakah lebih baik memilih kopi pahit atau kopi manis untuk kesehatan. Menyikapi pertanyaan tersebut, dirasa perlu untuk menjelaskan perbedaan antara kopi pahit dan kopi manis agar dapat membantu membuat pilihan lebih bijak untuk kesehatan.
Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas sehari-hari banyak orang. Variasi kopi, seperti kopi pahit, kopi manis, kopi susu maupun kopi lainnya dapat menjadi pilihan untuk dikonsumsi. Namun adakalanya ragam variasi kopi juga dapat membingungkan. Oleh karena itu, alangkah baiknya untuk mengetahui perbedaan antara kopi pahit dan manis, serta apakah ada bukti ilmiah yang dapat mendukung salah satunya.
Kopi pahit adalah jenis kopi yang umumnya disajikan tanpa gula atau pemanis buatan. Ini termasuk bentuk kopi yang lebih murni, yang mengandung biji kopi yang disangrai dan air panas.
Salah satu penelitian tentang manfaat kopi pahit adalah penelitian yang menunjukkan hubungan antara konsumsi kopi pahit dan penurunan risiko penyakit Alzheimer. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah “Frontiers in Neuroscience” pada tahun 2014 dengan judul “Kopi dan Penurunan Risiko Alzheimer: Sebuah kajian pada Senyawa Pahit dalam Kopi”.
Penelitian tersebut menemukan bahwa senyawa pahit dalam kopi, seperti kafein dan asam klorogenat, mungkin dapat membantu melindungi otak dari perkembangan penyakit Alzheimer dengan cara mengurangi peradangan dan stres oksidatif. Kafein dalam kopi juga dapat meningkatkan kognisi dan melindungi sel-sel saraf. Namun, konsumsi kopi harus tetap dalam batas wajar, karena konsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat memberikan efek negatif untuk kesehatan.
Kopi manis adalah kopi yang biasanya diberi tambahan gula, susu, atau sirup untuk memberikan rasa manis. Varian kopi manis yang ada di Indonesia diantaranya kopi tubruk dan kopi susu.
Penelitian dengan judul “Konsumsi Kopi Susu dan Asupan Kalsium: Studi pada Populasi Dewasa” yang menunjukkan manfaat kopi manis adalah penelitian tentang kopi susu atau kopi manis dengan tambahan susu. Penelitian tersebut menyoroti bahwa susu yang ditambahkan ke dalam kopi manis dapat memberikan manfaat gizi tambahan, terutama dalam hal asupan kalsium.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi susu dapat meningkatkan asupan kalsium dalam diet, yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi. Namun, penting untuk menerapkan batasan dalam mengonsumsi gula berlebihan dalam kopi manis karena dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Sehingga penting untuk mempertimbangkan pemanis rendah kalori sebagai alternatif yang lebih sehat.
Selain itu, sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi manfaat dan risiko kopi pahit dan kopi manis. Berikut adalah beberapa temuan kunci:
Kedua jenis kopi (kopi pahit dan kopi manis) mengandung senyawa antioksidan yang menguntungkan kesehatan. Kopi pahit mungkin memiliki sedikit lebih banyak antioksidan karena tidak tercemar gula tambahan.
2. Pengaruh gula tambahan
Kopi manis sering mengandung tambahan gula, yang mungkin dapat memicu risiko masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes tipe 2.
Kopi pahit adalah pilihan yang lebih rendah kalori daripada kopi manis. Hal tersebut dapat membantu menjaga berat badan ideal.
Beberapa studi telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara wajar dapat dikaitkan dengan berkurangnya risiko penyakit seperti penyakit jantung, stroke dan beberapa jenis kanker.
Pilihan antara kopi pahit dan kopi manis bergantung pada preferensi individu dan kondisi kesehatan masing-masing. Namun berdasarkan bukti ilmiah, kopi pahit mungkin lebih baik untuk kesehatan karena lebih rendah kalori dan tidak mengandung gula tambahan. Hal yang perlu diingat, bahwa sangat penting untuk mengonsumsi kopi dengan bijak. Karena mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan juga bisa memberikan dampak negatif untuk kesehatan. Jangan ragu untuk melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.
Ada beberapa penelitian yang telah membuktikan bahwa kafein dalam kopi dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sesaat setelah meminumnya.
Kafein sendiri diyakini dapat merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin lebih banyak. Hal ini bisa meningkatkan tekanan darah.
Selain itu, kafein juga membuat diameter pembuluh darah mengecil sehingga turut berkontribusi terhadap naiknya tekanan darah.
Orang yang teratur mengonsumsi minuman yang mengandung kafein terbukti memiliki tekanan darah lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak minum minuman berkafein sama sekali.
Artikel lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Namun, pada penemuan selanjutnya didapat bahwa kafein tidak memberikan efek jangka panjang terhadap tekanan darah pada orang yang minum minuman berkafein secara rutin.
Hal ini diduga karena lama-kelamaan tubuh mereka bisa beradaptasi pada kafein. Jadi, bisa dibilang kondisi tersebut menunjukkan bahwa efek peningkatan tekanan darah karena kafein hanya terjadi sementara.
Ada juga penelitian lain yang dilakukan untuk mengetahui efek dari konsumsi kopi terhadap penggunaan obat antihipertensi. Peneliti menggunakan obat antihipertensi golongan calcium blocker.
Hasilnya, kelompok yang minum kopi disertai konsumsi obat antihipertensi mengalami tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsi obat antihipertensi.
Dari sini, diketahui bahwa kopi dapat menghambat kerja dari obat hipertensi tersebut.
Hingga kini, memang belum ada penelitian yang lebih jelas mengenai seberapa jauh efek kafein pada peningkatan tekanan darah. Lalu, bagaimana jika penderita darah tinggi ingin minum kopi? Bolehkah?
Artikel lainnya: Hipertensi Sebabkan Darah Kental, Benarkah?
Berapa takaran yang baik?
Melansir Telemedisin HelloSehat, dalam penelitian yang dilakukan Mayo Clinic menyebutkan, bahwa batas konsumsi kafein yang terbilang aman untuk sebagian besar orang dewasa adalah 400 miligram (mg). Jumlah ini kira-kira setara dengan 4 cangkir kopi atau 2 gelas minuman berenergi. Meski begitu, ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa minum kopi 4 cangkir per hari tergolong berlebihan.
Dalam jurnal juga disebutkan, konsumsi minuman berkafein juga dapat berdampak buruk bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Mereka harus membatasi asupan kafein tidak lebih dari 200 miligram per hari (setara 2 cangkir kopi). Maka baiknya kita harus membatasi asupan kopi agar tidak melebihi 2 – 3 cangkir setiap hari.
Hati-hati mengonsumsi kopi
Takaran mengonsumsi kopi di atas merupakan batas rata-rata yang belum tentu berlaku bagi semua orang. Sebab, pada dasarnya tiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Apalagi, misalnya, sesorang mengidap penyakit yang bisa berbahaya jika terkena kandungan kafein seperti penyakit jantung dan hipertensi. Kendati belum ada bukti kuat yang dapat menghubungkan tekanan darah tinggi dengan kopi, kebiasaan ini mungkin bisa memperparah kondisi hipertensi.
Bahkan jika saja satu cangkir kopi bisa menimbulkan efek yang sangat mengganggu, seperti sakit perut atau sakit sesak, ada baiknya menghindari konsumsi kopi. Faktor genetik juga mempengaruhi konsumsi kopi. Perbedaan genetik dalam tubuh seseorang bisa memengaruhi kerja enzim dan akhirnya ikut berdampak pada metabolisme kafein dalam tubuhnya.
Liputan6.com, Jakarta: Minum kopi di pagi hari mungkin telah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Selain menghilangkan rasa kantuk, minum kopi sebelum memulai aktivitas ternyata baik bagi kesuburan bagi pria. Kopi hitam bisa membuat sperma berenang lebih cepat dan meningkatkan kesuburan pria. Pendapat ini bukan tanpa alasan, hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sao Paulo, Brazil. terungkap, Kaum Adam yang rutin minum secangkir kopi setiap pagi memiliki sperma yang berenang lebih lincah dibandingkan pria yang tidak pernah minum kopi di pagi hari. Menurut para peneliti, kandungan kafein dalam kopi dapat membantu sperma berenang lebih cepat dari sampel sperma untuk membantu meningkatkan proses IVF (fertilisasi-in vitro), metode pembuahan di luar rahim. Penelitian dilakukan oleh 750 pria yang akan melakukan vasektomi (kontrasepsi bedah untuk pria). Mereka dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan jumlah kopi yang dikonsumsi. Empat kelompok itu adalah, mereka yang tidak minum kopi, peminum kopi ringan (antara 1-3 cangkir kopi per hari), peminum kopi sedang (antara 4-6 cangkir sehari). Serta peminum kopi berat (lebih dari 6 cangkir per hari), dengan ukuran skala cangkir 100 ml. Hasilnya, responden yang minum kopi secara teratur setiap hari (1-3 cangkir kopi per hari) memiliki kualitas sperma jauh lebih baik daripada pria yang tidak minum kopi. Tapi perlu diingat, minum kopi berlebihan bisa dapat meningkatkan stroke karena kerusakan dinding pembuluh darah. Pada wanita hamil, dapat meningkatkan denyut jantung, serangan plasenta, bahkan dapat menyebabkan kematian. (medicmagic/ARI)
Manfaat kopi hitam bisa meningkatkan mood dan produktivitas. Foto/Freepik
menjadi salah satu jenis minuman favorit banyak orang. Mereka biasa menyeduh segelas kopi hitam di pagi hari untuk sebelum mengawali aktivitas.
Kopi hitam biasanya diseduh tanpa tambahan bahan lain, termasuk krim hingga susu. Meski memiliki rasa yang cenderung lebih pahit, namun tetap saja masih banyak orang yang menyukainya.
Saat mengonsumsi kopi hitam, Anda bisa mendapatkan sejumlah manfaat. Apalagi jika Anda minum kopi hitam tanpa tambahan gula atau pemanis lain.
Namun, sering kali orang mempertanyakan dampak kopi hitam terhadap lambung. Lantas, apakah kopi hitam baik untuk lambung?